Sering tertinggal mencatat apa yang diterangkan bapak atau ibu guru? Andalan satu-satunya adalah teman yang rajin. Tapi, bagaimana kalau dia juga miss? Argh! Bisa gawat sekelas tak ada yang punya catatan lengkap.
Tenang, jangan stres dulu. Livescribe punya solusinya. Livescribe coba menciptakan Pulse Smartpen. Alat ini digunakan untuk mengurangi beban berat yang dipikul si rajin. Pulse Smartpen bisa menduplikat catatan sekaligus merekam suara dengan jelas.
Pulse Smartpen bisa mengubah tulisan tangan kita ke dalam bentuk digital. Ketika kita menulis kata "Energi tak dapat dimusnahkan," tulisan itu diubah menjadi bentuk digital dan disimpan dalam memori Smartpen.
Alat tersebut menggunakan kamera infra merah berkecepatan tinggi dengan dot positioning system (DPS). Fungsinya, mengenali tulisan tangan itu. Pena ini bisa digunakan di atas segala jenis dot paper notebook buatan Livescribe.
Jadi, ada duplikat dari apa yang kita tulis dalam format flash atau PDF. Jika temanmu meminjam catatan, berikan saja file-nya. Jadi, untuk belajar kamu tak perlu menunggu catatanmu kembali.
Untuk mendeteksi suara, Smartpen menggunakan headset 3D. Perangkat ini didesain untuk menangkap suara jarak jauh. Sistemnya dilengkapi filter. Tujuannya, agar suara tetap jernih meski banyak noise.
Sebagai penangkap suara, diletakkan mikropon di posisi atas. Hebatnya, alat ini bisa menyinkronisasi antara audio dengan tulisan. Format penyimpanannya bisa dijadikan satu, yaitu bentuk flash. Ini sangat berguna bagi yang berprofesi sebagai wartawan.
Livescribe menyediakan dua jenis kapasitas memori, 1G dan 2G. Dengan memori 1G saja, pelajar bisa menyimpan audio durasi 100 jam dan tulisan tangan 16 ribu halaman. Untuk kapasitas 2G, tinggal dikali dua saja.
Pulse Smartpen berisi prosesor Samsung ARM 9 (32-bit, 150 MHz). Harga satu unitnya USD 149 (sekitar Rp 1,5 juta) untuk kapasitas 1G dan USD 199 (sekitar Rp 2 juta) untuk kapasitas 2G.
Sumber: Jawapos