Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog KIR MAN 1 Jakarta

27 Jun 2010

Inovasi Ilmiah Bentangkan Keindahan Kehidupan Kota Masa Depan ‎

Posted by KIR MAN 1 Jakarta 15.41, under | No comments


Pesona terbesar ekspo dunia adalah inovasi ilmiah yang didemonstrasikannya, dari Istana Kristal, menara Eifel, lampu listrik, televisi sampai mobil dan lain-lain, yang terus memepengaruhi secara mendalam cara hidup manusia. Kini banyak hasil ilmu dan teknologi baru barangkali sudah tidak sabar menunggu untuk diperagakan perdana di ekspo dunia, namun konsep ilmu dan teknologi ekspo dunia serta penerapannya tetap sangat menggembirakan dengan membentangkan gambaran indah kota masa depan dimana keharmonisan terjaga dalam hubungan antar manusia serta antar manusia dan alam.

Ilmu dan teknologi sementara memberikan kekayaan bagi manusia, juga membawa problem-problem polusi lingkungan hidup, kelangkaan energi dan perubahan iklim. Dalam Ekspo Shanghai kali ini, konsep hijau, ramah lingkungan dan karbon rendah terekspresi pada pembangkit listrik tenaga solar 4,6 megawatt, 500 unit mobil sel listrik berbahan bakar dan mobil listrik murni, lebih 200.000 lampu LED, sistem pendauran dan pemanfaatan kembali air hujan dan sampah padat, serta jaringan transportasi pintar generasi baru.

Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok Wan Gang menyatakan, ekspo dunia telah menyediakan platform bagi penerapan komiersial berskala teknologi-teknologi baru itu, dan menunjukkan arah perkembangan kota di masa depan. Dikatakannya:"Pertama, energi bersih akan menjadi bentuk utama energi kota; Kedua, pemanfaatan sumber daya secara sirkulasi dan efisien akan menjadi pola utama ekonomi kota; Ketiga, operasional kota akan memiliki daya persepsi dan adaptif; Keempat, industri jasa pengetahuan akan menjadi bentuk utama industri kota masa depan; Kelima, jalur kota dan kelompok kota akan menjadi arah penting perkembangan kota."

Apakah kemajuan ilmu dan teknologi akan membawa masalah sosial, antara lain pengangguran?

Sehubungan dengan itu, wakil umum area pameran Jepang dalam Ekspo Shanghai, Hiroshi Tsukamoto berpendapat, kerja robot dan kerja manusia sepenuhnya dapat dijaga kelangsungannya secara harmonis.

Sementara menikmati kemudahan dalam kehidupan yang dibawakan ilmu dan teknologi yang terus maju dengan cepat, manusia juga semakin sadar bahwa sumber daya alam raya bukan tak kunjung habis dipakai. Wakil Ketua Panitia Eksekutif Komite Ekspo Shanghai Zhong Yanqun mengatakan:"Dalam kondisi ekonomi pasar, bagaimana memanfaatkan inovasi ilmiah dengan lebih baik untuk kehidupan di kota, bagaimana menggunakan inovasi ilmiah untuk kemajuan masyarakat, dan bagaimana agar inovasi ilmiah dengan lebih baik mendorong perkembangan manusia secara bebas dan menyeluruh, sedang menguji kecerdasan para pengelola, tanggung jawab perusahaan dan norma etik seluruh masyarakat."

26 Jun 2010

Jalan Panjang Peneliti Perempuan Muda

Posted by KIR MAN 1 Jakarta 10.02, under , | No comments


Peneliti muda akan terus lahir jika kesempatan berupa ajang kompetisi-kompetisi sains terus digulirkan. Inilah yang ingin dibuktikan dari kegiatan L'oreal Girls Science Camp 2010 yang digelar di Bella Campa, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, 22-23 Juni 2010 lalu.

Perempuan membutuhkan sains, dan sebaliknya, sains juga membutuhkan perempuan.

Sejak digelar pada 2005, kompetisi sains tahunan tersebut sudah melahirkan jumlah total pemenang yang mencapai 16 tim pelajar remaja puteri. Tahun ini, tema yang diangkat adalah "Playing Smart with Energy".

Total 100 undangan dikirim melalui dinas-dinas pendidikan setiap provinsi. Dari 56 proposal yang diterima tim juri kompetisi ini, terseleksi menjadi 24 proposal. Selanjutnya, pada tahap seleksi kedua terpilih 15 tim yang menjadi finalis berskala nasional.

Pada presentasi di hari kedua kompetisi, Rabu (23/6/2010) lalu, dari keseluruhan inovasi ide sains pelajar puteri ini, persoalan krisis energi listrik, BBM, serta gas mendominasi latar belakang dan ide penelitian mereka. Keprihatinan atas mahal dan langkanya energi di Indonesia ternyata memotivasi peserta untuk memanfaatkan potensi alam yang ada.

Umumnya, para peserta yang terdiri dari pelajar-pelajar puteri yang masih duduk di kelas satu (kelas X) SMA, itu kebanyakan aktif bergiat di Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) sekolah masing-masing. Kesenangan terhadap sains mendorong para remaja tersebut menciptakan ide-ide yang dituangkan dalam proposal dan materi presentasi, lengkap dengan uraian proses penelitian, hasil, serta biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian tersebut.

Tak heran, tim juri kompetisi sains di kegiatan ini pun mengaku senang melihat kreativitas dan antusiasme anak-anak muda ini. Inovasi sains para remaja puteri itu diuji dan dinilai oleh para peneliti yang terdiri dari Atik Retnowati (LIPI), Dr Wiratni (Universitas Gajah Mada), Dr Munti Yuhana (Instutut Pertanian Bogor), serta Camelia Panatarani (Universitas Padjajaran Bandung).

Para juri itu sendiri merupakan perempuan-perempuan peneliti muda berprestasi penerima Fellowship atau Fellow L'Oreal-Unesco for Women in Science, yakni program penghargaan tahunan bagi perempuan muda peneliti tingkat dunia. Mereka menilai, inovasi sains pelajar SMA sangat kreatif, meski masih banyak yang hanya berdasarkan literatur sehingga orisinalitas ide mereka belum begitu mengigit. Padahal, orisinalitas menjadi kunci keberhasilan penelitian, selain syarat lain yakni hasil penelitian yang mudah diaplikasikan.

Disimpulkan, inovasi para remaja putri ini memang masih berupa ide. Namun, apresiasi patut diberikan kepada mereka sebagai generasi muda, terutama atas kemampuan setiap tim yang berhasil menemukan sumber energi dari lingkungan terdekat di sekitarnya. Limbah bambu, sampah kulit jeruk, buah lemon, ganggang hijau, tanaman jarak pagar, limbah jengkol, sampah rumput, sampah kota, kotoran hewan, bahkan sampai kotoran manusia dan isi perut ikan, yang bisa dijadikan sumber-sumber energi.

Alternatif

Bisa dibayangkan, bagaimana inovasi-inovasi yang diciptakan para peneliti muda ini puluhan tahun mendatang, jika di usia belia mereka sudah bisa berpikir mencipta sumber energi alternatif?

Sebutlah inovasi tim SMA Binus Serpong ini, misalnya. Hanya dengan memanfaatkan sampah rumput di sekolah yang bisa menghasilkan 35 kilogram biogas setiap bulan atau setara dengan tiga tabung gas 12 kilogram, kita akan dapat menghemat biaya hingga Rp 210.000.

Penelitian pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta, misalnya, berhasil memanfaatkan hasil alam yang berlimpah, yaitu bambu. Limbah bambu diproses menjadi arang aktif yang bisa menggantikan konsumsi gas untuk kebutuhan rumah tangga.

Atau, inovasi dari siswi-siswi dari Jawa Barat. Jika tim SMAN 1 Gunung Sindur, Bogor, berhasil menciptakan briket bersumber dari kotoran kerbau, tim dari SMAN 1 Rangkasbitung mengambil obyek penelitiannya dari buah jengkol.

Berdasarkan kedua penelitian itu, briket terbukti bisa menjadi alat masak yang hemat energi, meskipun lamanya waktu memasak akan lebih lama 11 menit ketimbang gas yang hanya butuh waktu empat menit.

Percaya diri

Secara bergiliran, setiap tim menjelaskan inovasi dengan penuh percaya diri dan memahami betul semua tahapan-tahapan penelitian mereka meskipun seringkali pertanyaan para juri tak bisa merea jawab dengan sempurna. Tak lain, hal itu karena cara berpikir para peneliti remaja beli ini masih belum detil dan kurang mendalam menjelaskan setiap proses dan kebutuhan untuk penelitiannya. Tapi setidaknya, penilaian dan masukan dari para juri akan menjadi pelajaran bagit mereka untuk terus mau dan mengembangkan ide awal penelitiannya di kompetisi ini

Sebagai peneliti pemula, tentu perlu dimaklumi, bahwa siswi-siswi SMA ini masih kurang pengalaman. Karena memang, menjadi peneliti membutuhkan waktu yang tidak bisa instan dalam waktu satu atau dua tahun. Mereka masih membutuhkan proses yang panjang.

"Jangan pernah takut dengan komentar orang lain dan jangan pernah berhenti mengembangkan ide awal sebuah penelitian, agar konsep besarnya bisa diimplementasikan," pesan seorang juri saat diumumkannya para pemenang kompetisi sains ini.

Talenta muda dan minat sains yang besar dari para pelajar ini seperti memberikan angin segar. Dan tentu saja, gairah baru untuk menumbuhkan kesadaran bahwa dunia sains bukan hanya milik lelaki, namun juga bisa untuk perempuan.

"Perempuan membutuhkan sains, dan sebaliknya, sains juga membutuhkan perempuan," kata Jean Christophe Letellier, Presiden Direktur L'Oreal Indonesia.

Di ujung pidatonya itu Jean berharap, kompetisi semacam ini akan menjadi pengalaman belajar yang berharga bagi para remaja, khususnya remaja putri. Sejurus dengan itu pula, kelak jumlah peneliti perempuan akan terus bertambah.

18 Jun 2010

Pulau Baru Muncul Mengandung Batu Bara

Posted by KIR MAN 1 Jakarta 19.57, under | No comments

SERAMBI INDONESIA
Permukaan kubah lumpur di perairan Haloban, kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil yang diabadikan tim ahli geologi.

SINGKIL, KOMPAS.com — Gosong Wulawan, sebutan yang berarti karang emas untuk "pulau" yang baru tumbuh di perairan Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, diyakini mengandung material berharga berupa batu bara, gas, dan mineral pirit.

Gundukan yang dinamai kubah lumpur itu kemarin tidak lagi menyemburkan lumpur, tetapi gas yang jenisnya belum teridentifikasi. Potensi barang tambang berharga itu diprediksi oleh tim ahli geologi yang menyelam dan mengambil sampel pasir dan batu di gundukan berbentuk kerucut itu, Rabu (21/4/2010).

"Akan tetapi, prediksi itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut dalam waktu yang lama," kata Teuku Mukhlis, ahli geologi dari Banda Aceh, dalam pertemuan dengan Bupati Aceh Singkil Makmursyah Putra di Gedung Olahraga Ketapang Indah, Singkil Utara, Kamis (22/4/2010).

Kesimpulan lain menunjukkan bahwa gundukan berbentuk kerucut yang menyemburkan lumpur atau batuan itu bukanlah daratan dan tidak ditemukan daratan baru di situ. "Yang kami termukan di lokasi hanyalah kubah lumpur yang tidak berbahaya bagi kehidupan manusia di sekitarnya," kata Mukhlis didampingi koleganya sesama geolog, Khairil Basyar.

Teuku Mukhlis dan Khairil sempat kehilangan kontak dengan Serambi Indonesia pada Rabu malam karena mereka ternyata masih berada di atas Kapal Baruna Jaya III (BJ3) dalam perjalanan dari Haloban ke perairan Singkil.

Menurut Mukhlis, observasi di lokasi mencakup pengamatan visual di permukaan, pengambilan sampel air permukaan, pengukuran conductivity temperature depth (CTD), serta pengambilan foto bawah air dan sampel batuan dengan cara menyelam.

Mukhlis mencatat, di situ hanyalah kubah lumpur dari dasar laut pada koordinat 02 derajat 17' 47,1'’ Lintang Utara (LU) dan 097o 13' 08,9'’ Bujur Timur (BT). Ditemukan pula gelembung-gelembung gas (udara) dalam jumlah sedikit dan kondisi air laut di lokasi cenderung lebih keruh.

Tidak ditemukan lagi titik semburan lumpur. Adapun batuan yang dijumpai di kubah lumpur itu, antara lain, mineral lempung, batu bara, dan mineral pirit.

"Untuk emas dan intan kemungkinannya sangat kecil, bahkan cenderung tidak ada," kata Teuku Mukhlis dan Khairil Basyar menjelaskan secara bergantian. Suhu di sekitar kubah lumpur itu 32 derajat celsius pada kedalaman lima sampai enam meter di sekitar kubah.

Dijumpai pula beberapa gundukan lumpur dengan material yang mudah dihancurkan dengan tangan. Salah satu gundukan terbesar yang diukur dengan rollmeter berdiameter dasar 30 meter, tinggi 8 meter, diameter puncak kubah 3 meter yang berada pada kedalaman 5 meter.

Tim observasi menemukan pula, lokasi kubah lumpur yang baru terdeteksi itu berada di daerah pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Eurasia. Kondisi tatanan tektonik di sekitar lokasi menyebabkan labilnya litologi dan banyaknya struktur geologi yang terbentuk.

Gempa terjadi pada 7 April 2010 berkekuatan 7,2 skala Richter menyebabkan terganggunya struktur sesar. Lokasi tersebut secara geologi jauh dari jalur gunung api karena berada pada cekungan muka busur, dan suhunya relatif rendah.

Tak ditemukan ikan
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa fenomena alam yang terjadi itu adalah kubah lumpur atau mud volcano atau mud dome yang tidak terkait dengan keberadaan sebuah aktivitas vulkanik. "Kesimpulan ini diambil karena tidak ditemukannya air yang sangat panas di sekitar lokasi, dan adanya gelembung gas yang belum teridentifikasi yang kemungkinan gas metan," ulas ahli geologi berdarah Aceh tersebut.

Dia juga menyebutkan bahwa tidak ditemukan ikan di sekitar kubah semburan. Ini dapat diasumsikan bahwa perubahan suhu dan adanya gas telah memengaruhi kondisi normal lingkungan sekitar sehingga ikan menjauhi lokasi tersebut.

Hasil kajian awal, dengan melihat luas wilayah semburan relatif kecil, jarak dengan permukiman masyarakat relatif jauh sekitar 3 mil laut. Selain itu, semburan lumpur sudah sangat kecil dan hanya mengeluarkan gelembung gas yang relatif sedikit.

Pada kondisi ini, fenomena yang muncul di lokasi tersebut tidak membahayakan masyarakat sejauh tidak ada peningkatan aktivitas mud volcano. "Hal ini sudah kami sampaikan kepada seluruh masyarakat dan tokoh masyarakat setempat (Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat) yang naik di Kapal Baruna Jaya setelah observasi lapangan selesai," kata Mukhlis.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada. "Untuk sementara waktu, sebaiknya masyarakat tidak menyelam di sekitar lokasi karena masih ada aktivitas gas," imbuh Mukhlis. (c39)

Tags

Info

Hasil Musyawarah Besar KIR Alkhawarizmi MAN 1 Jakarta, Terpilih Astria Astrid XI IPA (Ketua) Khoerunnisa (XI Bahasa) sebagai Wakil Ketua KIR. Terima kasih kepada kawan-kawan yang sudah menepatkan hadir pada MUSYAWARAH BESAR KIR MAN 1 Jakarta.Salam hormat tim creative Sabtu 25 Juli 2010

Support